Bahagiaku bercampur Dukaku
Tanggal 18
Juli 2010 adalah tanggal yang sangat saya tunggu. Kenapa? Karena hari ini saya
berumur 17 tahun. Dimana hari ini saya harus mulai mendewasakan diri saya dan
terus meningkatkan terus kemandirian diri saya.
Semua teman
dan sahabat – sahabat saya berkumpul ditempat saya mensyukuri pertambahan umur
saya. Dari teman SD, SMP, dan SMA. Saya merasa senang sekali karena begitu
banyak orang yang peduli, sayang dan banyak juga yang mendoakan saya supaya
menjadi anak yang sholeha.
Ditengah ingatakan
saya tentang hari ulang tahun saya yang ke 17 tahun ini saya merasa sedih. Karena
tanggal ini adalah kedatangan, doa dan harapan yang terakhir untuk saya dari
sosok sahabat saya yang sangat peduli dan menyayangi saya.
Pada hari
itu dia terlihat sangat bahagia, bersinar wajahnya dan menunjukan siapa dia
yang sebenarnya yang sangat bisa melawak dengan leluconnya yang kami
(sahabat-sahabatnya) bilang itu tidak lucu sama sekali. Kami tertawa hanya karena ekspresi dia yang sangat polos dan
terkesan bodoh itu. Dan hal itu yang membuat kami selalu kangen dengannya.
Tepat 10
hari setelah ulang tahun saya ini saya menerima kabar duka yang berasal dari
sahabat saya. Sahabat saya harus terlebih dahulu berpulang ke sang Penciptanya.
Dia meninggal karena hobinya yang gemar mengendarai motor besar dan berkeliling
– keliling Negri ini. Saya menerima kabar bahwa tenggah malam tadi dia ditabrak
oleh kendaraan lain dibelakangnya. Tidak ada luka sama sekali ditubuh sahabat
saya. Salah satu faktor meninggalnya sahabat saya adalah telat dibawa ke Rumah
Sakit atau lebih tepatnya telat ditangani oleh pihak medis. Dokter mengatakan
bahwa ada gumpalan darah yang terdapat di organ dalam tubuhnya yang sangat
membahayakan yang menyumbat nafas sahabat saya.
Kami
(sahabat – sahabatnya) sudah ikhlas melepes kepergiannya. Sampai sekarang
setelah 3 tahun dia berpulang kami (sahabat – sahabatnya) tetap dan selalu mengingat
dirinya sebagai salah satu sahabat yang paling peduli dengan sahabat –
sahabatnya. Dan, kami selalu berharap sahabat kami itu ditempatkan disisi-Nya
yang paling bahagia dan ditempatkan disurga-Nya yang paling Indah.
0 Response to "Bahagiaku bercampur Dukaku"
Posting Komentar