Jeritan yang Tak Tersampaikan
Sampai sekarang aku masih gak mengerti kenapa
dirimu tak kunjung sudah menyalahkan diriku , mau benar saja diriku masih saja
engkau marahi apalagi salah ???
Ngiri dengan perlakuan engkau terhadap adik-adik
rasanya tidak ada guna, toh kemandirian itu penting buat diriku dimasa yang
akan mendatang dan rugi buat mereka yang tidak mendapatkan perlalukan seperti
ini seperti yang aku rasakan.
Tapi, boleh lah sekali-kali engkau memberikan
perhatian untukku.. entah hanya dengan “gimana Sekolahmu? Kamu pasti capek istirahat dulu sana.”
bagiku itu sudah amat sangat bangga. Bukan dengan perkataanmu yang ”Sekolah apaan dari pagi
hingga sore? Dan kalo sudah dirumah sok sibuk dengan tugas. Pura-pura belajar
aja!”..
Yaa, mungkin diriku gak akan pernah berguna
untuk dirimu, aku bukan anak yang pintar apalagi jenius .. tapi, insya allah
suatu saat aku akan buktikan bahwa diriku patut untuk engkau banggakan ..
Caci maki mu hari ini mencambuk diriku untuk
terus berjuang, bersemangat, membuktikan kepadamu bahwa diriku bisa diriku
mampu !
Mendengar cerita kawan-kawan yang bisa dengan
santai menceritakan masa pubernya atau cerita kesehariannya begitu ngiri,
nangis hati ini.. kenapa hal seperti itu tidak bisa terjadi didiriku ?
Terlintas dibenak “apa aku ini anak yang tidak
diharapkan?” tapi, bila aku terus menggeluh seperti itu tandanya aku suuzon
kepada Allah ..
Dulu, memang ayah yang sering memarahiku,
memukulku, hingga menyetrumku dengan alat yang membuatku trauma sampai
sekarang.. dan engkau hanya bisa melihatku tanpa menolongku..
Tapi kenapa sekarang engkau yang sering
menyakiti batinku ????
Andai saja waktu bisa diputar kembalii .. dan
pada saat dalam kandungan aku bisa memilih hidup yang seperti apa ?
Tak kan aku pilih hidup seperti ini ..
Dalam do’a selalu ke sebut nama kalian berdua,
aku meminta kepada Allah agar Allah memberikan kesehatan yang lebih kepada
kalian, memudahkan segala kesulitan yang kalian alami, melimpahkan rezeki yang
halal dan baik untuk kalian, mengampuni dosa besar atau kecil yang kalian
lakukan. Tapi, kenapa engkau selalu menilaiku “Berdoa untuk diri sendirinya aja
tidak pernah, bagaimana mau ngedoain orang tuanya ??” Astagfirullah... setiap
kali engkau menyebut prkataan itu diri ini terutama perasaanku nangis ... jadi,
apa doaku setiap malam ini tidak pernah mereka rasakan ??
Aku memang belum menjadi anak yg sholeha tapi
diri ini sedang menuju ke proses anak yg sholeha ..
Gak akan ada habisnya untu melimpahkan segala
keperihan hati ini ..
19 Oktober 2013 pukul 22.11
cerita ini terinspirasi dari seorang teman yang tanpa sengaja mengadukan ceritanya kepadaku beberapa bulan lalu..